Rabu, 06 Juli 2016

Info: PS TNI Melempem di TSC 2016, Ini 5 Analisisnya

Diposting oleh blogger
PS TNI Melempem di TSC 2016, Ini 5 Analisisnya

PS TNI Melempem di TSC 2016, Ini 5 Analisisnya menjadi update berita Sepak Bola Indonesia terkini dari Bolapro.org yang mencoba untuk menyajikan info terbaru seputar Bola Indonesia dan kali ini PS TNI Melempem di TSC 2016, Ini 5 Analisisnya menjadi ulasan yang akan kita bahas. Dapatkan Ragam berita bola Indonesia Uptodate hanya di Bolapro Memang untuk anda yang Pro Bola.

Pesepakbola PS TNI M. Guntur Triaji (kiri) berebut bola dengan pesepakbola Pusamania Borneo FC Zulvim (kanan) dalam pertandingan babak penyisihan grup C Piala Jenderal Sudirman di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (18/11) Malam

PS TNI kehilangan taring saat mengarungi Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. Hingga pekan delapan, tak satupun diakhiri dengan kemenangan. Kemenangan baru diraih dipekan kesembilan saat menjamu Persela Lamongan.

Jika menilik perjalanan PS TNI sejak Piala Jenderal Sudirman 2016, Piala Gubernur Kalimantan Timur 2016, dan Piala Bhayangkara 2016, pencapaian PS TNI dalam tiga laga awal di TSC cukup mengejutkan. Sebab mereka tampil apik dalam turnamen-turnamen sebelumnya meski tidak jadi juara.

Bahkan sang pelatih pun, Eduard Tjong akhirnya memilih mundur usai gagal mengangkat prestasi the Giant Killer. Sementara itu sang kapten, Legimin Raharjo, bingung dengan hasil yang diraih timnya. Padahal dari segi performa, diakuinya PS TNI mengalami peningkatan permainan dari satu laga ke laga berikutnya.

Seluruh instruksi pelatih sudah berusaha dijalankan. Semua pemain juga sudah berusaha mengerahkan seluruh kemampuannya demi membawa PS TNI meraih kemenangan. Tapi kemenangan tak kunjung diraih. Berikut 5 analisisnya:

1. Ini Kompetisi bukanlah turnamen

Tentunya level permainan yang ditunjukkan para pesaing di level kompetisi lebih tinggi bila dibandingkan tampil dalam sebuah turnamen jangka pendek. Waktu yang lebih lama membuat para pemain lawan akan punya waktu lama untuk beradaptasi untuk mematangkan permainan.

Hal ini sepertinya yang tidak dimiliki PS TNI. Usaha mereka untuk bangkit di setiap pertandingan selalu gagal karena lawannya juga punya cara untuk bisa mengkandaskan mereka.

Apalagi tekanan berbeda di turnamen sama kompetisi, sehingga membuat anak-anak PS TNI yang mayoritas skuat muda main tidak lepas.

2. Spirit PS TNI Hilang di TSC 2016

Dulu PS TNI selalu tampil penuh semangat dan spartan (ngotot), tapi itu semua jadi hilang saat kompetisi ini berlangsung.

Bahkan mereka sempat dijuluki Giant Killer ketika kemunculannnya dengan mengusung karakter seorang prajurit yang tak pernah menyerah saat berperang.

Hal itu tak muncul saat dilatih Eduard Tjong. Kini PS TNI kembali dibesut Suharto AD yang siap mengembalikan kejayaan PS TNI seperti di beberapa turnamen sebelumnya

3. Mayoritas Pemain Muda

Bukan hal yang mudah membangun skuat yang sangat baik dengan mayoritas pemain muda. Tercatat hanya satu pemain yang berusia 30 tahun yang dimiliki PS TNI yakni sang kapten Legimin Raharjo.

Seperti kita ketahui banyak pemain muda biasanya tak jauh dari sikap labil, emosi yang tak terkontrol, dan kerap berpikir spontan tanpa pertimbangan panjang.

Itu banyak terjadi di PS TNI, beberapa kali para pemain muda ini tersulut emosi salah satunya saat Guntur Triaji yang mendapatkan kartu merah saat menjamu PSM. Padahal ketika itu mereka berpeluang menang, sayangnya akibat itu mereka hanya meraih poin satu.

4. Tak ada pemain asing

Berpegang teguh dengan prinsip untuk tidak merekrut pemain asing menjadi nilai plus bagi PS TNI. Akan tetapi di sisi lain mereka tentu akan kesulitan kala menghadapi tim lawan yang rata-rata memiiliki tiga hingga empat pemain asing.

Kehadiran pemain asing di klub lain tentunya menambah kualitas klub tersebut. Apalagi postur maupun visi serta misinya bermainnya tentu sangat berbeda dengan pemain lokal.

5. Lini Depan Mandul

Baru mencetak tak lebih dari lima gol selama sembilan pekan TSC 2016, tentunya kinerja lini depan PS TNI jadi sorotan.

Mereka tak memiliki penyerang tajam sekelas Cristian Gonzales atau Luis Junior karena kebanyakan mereka mengandalkan pemain muda dan lokal.

Seperti yang sudah-sudah bomber lokal di Indonesia terkadang masih kalah tajam dengan bomber asing. Hal itu tergambar jelas di PS TNI, dimana Tambun Naibaho yang menjadi pemain tertajam PS TNI dengan 2 gol.

Sayangnya ketajaman Tambun tidak diikuti pemain lain, bahkan ada pemain yang masih cidera yakni Dimas Drajad.



Berita Bola Indo Terbaru | Dari Bolapro

Terima kasih anda telah menyimak berita bola Indonesia yang berjudul PS TNI Melempem di TSC 2016, Ini 5 Analisisnya semoga post di atas belum basi untuk dipublish dihalaman ini.

0 komentar:

Posting Komentar